Senin, 05 Juni 2017

Pelangi Impian

Gw pengen jadi psikolog, gw juga pengen jadi penulis, dan gw juga pengen jadi desainer grafis. Hahahaa…. Banyak ya maunya, semoga aja bisa tercapai salah satu atau mungkin semuanya :D amin





Rabu, 17 Mei 2017

Psikologi Remaja

“Kunci Sebuah Kesuksesan dan Kebahagiaan”
Anatomi Buku
Judul                           : Asyiknya Berpikir, Berkepribadian, dan Bertindak Positif
Penulis                         : Alam Bachtiar
Editor                          : Lia Noviastuti
Penerbit                       : ARASKA
Tahun terbit                 : Januari 2017
Jumlah halaman           : 200 halaman
Banyak Bagian            : 4 Bagian
Ukuran Buku              : 14cm x 20,5cm
Harga                          : Rp. 43.500
ISBN                           : 978 – 602 – 300 – 343 - 3

Kecintaannya terhadap dunia psikologi, utamanya mngenal perkembangan kepribadian sudah tertanam sejak lama, sejak bangku SMA. Saat itu, ia begitu tertarik membaca rubrik konsultasi psikologi di berbagai media. Itu pula yang membuat ia mantap mengambil jurusan psikologi saat harus kuliah.
Lahir dari keluarga PNS, dengan kehidupan yang sederhana tidak mengerutkan niatnya untuk merantau ke kota pelajar, melanjutkan kuliah. Saat kuliah ia lebih berkonsentrasi pada materi psikologi klinis dan perkembangan. Kini ia percaya menjadi trainer di lembaga asing yang bekerja sama dengan lembaga swasta di Indonesia sambil bergiat menulis buku.
Ini adalah buku ketiganya yang ia tulis dan susun dari berbagai makalah di  mana ia menjadi narasumber. Selain aktif menjadi trainer, ia juga aktif beraktivitas di beberapa LSM nirlaba, utamanya dalam pendamping perkembangan masyarakat dan remaja.
Kesuksesan bukan hanya soal seberapa banyak rumah yang kita miliki, seberapa luas tanah yang kita miliki, dan seberapa mewah mobil yang kita kendarai. Kesuksesan itu bagaimana kita bisa menikmati apa yang kita miliki. Kunci dari kesuksesan dan kebahagiaan berada pada seberapa kesiapan kita saat kesempatan itu datang. Mengajak para pembaca agar menjadi pribadi yang baik, unggul, serta menarik.
Mengoptimalkan kekuatan hati dan pikiran untuk meraih kesuksesan di masa depan dengan selalu berpikir dan berkepribadian positif. Berkepribadian positif sangat efektif dalam kehidupan sehari-hari. Di dalam buku ini banyak hal yang membuat pembaca menjadi belajar untuk berpikir positif, bertindak positif, dan menjadi pribadi yang positif. Menurut saya buku ini sangat cocok untuk kalangan remaja dalam pembentukan karakter dan juga bermanfaat memberi motivasi bagi kesejahteraan di kemudian hari.

Bahasa yang lugas dan dinamis menjadi buku ini mudah dipahami pembaca. Selain itu, buku ini juga dilengkapi dengan latihan-latihan untuk berpikir dan berkepribadian positif. Desain kover yang menarik, dan perwajahan untuk bagian kover maupun isi buku sangat rapi. Akan tetapi, bila buku ini dilengkapi dengan sentuhan illustrasi gambar, membuat buku ini akan terkesan tidak membosankan.

Senin, 08 Mei 2017

Cerpen Manis


Cerpen Romance
Tema Lagu Krispatih
“Tak Lekang Oleh Waktu”

Perkara Waktu
Di sudut ruang kosong, lima orang lelaki dengan peralatan musiknya. Suara merdu terdengar begitu jelas dan bergema. Sepasang bola mata melihat dari kejauhan, sosok wanita dengan rambut pirang dan berparas cantik sedang berdiri tegak memperhatikan. “Gimana kalau kita lanjut bes6k saja lagi!” ajak Dimas. Seketika ruang kosong itu menjadi hampa, dan wanita tersebut tak terlihat lagi.
Sebuah sekolah di tengah pemukiman warga, dengan desain interior peninggalan Kolonial, menjadi sekolah tertua di daerahnya. Rata-rata Yang bersekolah di sana dari kalangan atas, tapi tidak untuk Dimas lelaki sederhana, yang memiliki kelebihan dari fisiknya. Dimas banyak digandrungi para wanita, bersikap bijak, dan humoris menjadi idola para wanita. Jika semua tertarik padanya, tapi lain halnya dengan Catrine dia bersikap tak acuh bahkan mengangkap Dimas sosok yang asing.
Suara merdu itu terdengar kembali begitu jelas di telinga. Sosok lelaki menghampirinya dan berkata “seputih cinta ini ingin kulukiskan di dasar hatiku...”  
“Bagus. Bagus sekali suaramu. Kau bernyanyi untukku?” kata Catrine
“Ya. Apakah kau suka wanita manis?” Rino bertanya balik
“Suka. Suka sekali...” Catrine tersenyum
Rino hanya tertawa jahat, dalam hati berkata “dasar wanita bodoh, baru segitu aja sudah tergoda”
            Rino pemilik suara merdu yang berasal dari Batak, dia salah satu dari beberapa orang di sekolahnya yang suka mengejek orang lain. Kegemarannya dengan dunia musik sehingga Rino membentuk suatu grup band di sekolahnya yang terdiri dari lima orang, yaitu Angga, Roy, Dicky, dan salah satunya adalah Dimas. Meski Dimas dan Rino satu grup band, tapi tak jarang sering ada perselisihan di antara mereka berdua. Grup band mereka diberi nama “THE HITS”.
            Catrine sekelas dengan mereka berlima, walaupun Catrine memiliki paras yang cantik tetapi itu bukan jaminan, Catrine juga sering diejek oleh teman-teman sekelasnya, terkecuali Dimas. Memang aneh mempunyai wajah cantik, tetapi menjadi bahan ejekan, bukan Catrine tak kaya hanya saja rambut yang di milikinya pirang yang menjadi aneh di kalangan mereka. Ejekan mereka hanya menjadi angin lalu bagi Catrine.
Langit biru, dengan hangatnya mentari pagi. Sebuah sapaan ramah di telinga “selamat pagi Catrine” Dimas tersenyum. Catrine hanya menatap tajam dan pergi berlalu.
Sebuah pluit berbunyi nyaring, alunan musik berirama cepat memberi semangat senam di pagi hari. Dengan suara khasnya yang berasal dari Flores, beliau memanggil Catrine “Catrine...mana Catrine? Maju kau lah ke depan, coba kau pimpinan teman-teman mu senam!” suara tegas dan kencang pak Frans. “baik pak” kata Catrine.
Ketika sedang memimpin senam di depan, lagi-lagi Catrine menjadi bahan leluconan teman-temannya. Kali ini Catrine sangat jengkel, dan ia pergi meninggalkan lapangan. Di kelas Catrine nangis terisak, dalam hatinya berkata “apa yang salah dari diri gue? Apa karna ini rambut?” sambil memegang rambutnya sendiri. “itu rasanya aneh hanya karena rambut seperti ini, suatu saat bakal gue buktiin!” tegasnya dalam hati.

“THE HITS” sedang berlatih untuk pementasaan seni besok hari, ketika sedang berlatih Catrine datang menghampiri Rino “Hai! Rino nanti sore bisa ajarin gue nyanyi ga?”
Rino kaget dan ia mengatur siasat kecil di pikirannya untuk menjahati Catrine “oke, nanti sore kita ketemuan di cafe depan sekolah saja ya”
“baiklah, sampai ketemu nanti” Catrine begitu senangnya
Ketika seorang lelaki dengan penampilannya yang trendy, sedang menunggu di sudut cafe. Catrine tidak bergegas menghampirinya melainkan mengambil gitar kemudian bernyanyi depan meja-meja para pengunjung cafe. Rino terlihat kaget dan terpukau, dalam hatinya berkata “gila ni cewek cantik bener, keren lagi suaranya melebihi dari gue”. Niatan yang tadinya mau jahatin Catrine sinar begitu saja, semua siasat yang sudah diatur hancur berantakan. Di lain meja ternyata Dimas juga hadir di sana untuk memastikan bahwa Catrine baik-baik saja. Ketika Catrine selesai bernyanyi, kemudian menghampiri Rino dan berkata “Hai no! udah lama ya nunggu? Sorry” Rino tersenyum “no problem”. Ketika semua sudah di pastikan baik-baik saja pada Catrine, Dimas pun meninggalkan cafe tersebut.
Hari yang ditunggu-tunggu pun tiba. Pentas seni karya siswa-siswi akan ditampilkan. Dari beberapa karya hasil siswa-siswa di sekolah ini, Catrine terpikat dengan satu karya lukis perempuan yang sedang bernyanyi, dalam karya tersebut tertulis sepucuk puisi yang indah berisikan :
Kau itu memang aneh. Aneh sekali
Tapi tidak untuk ku
Kau itu indah,
Mungkin kau tak mempercayainya
Kau itu seperti mawar
Berduri, tajam, tapi kau indah

Setiap karya memang tidak ada identitas pengirimnya. Catrine terlihat sangat menyukai lukisan tersebut, dan Catrine tahu siapa pembuatnya. Dengan rasa percaya diri Catrine menghampiri Rino dan berkata “Rino, lu kan yang buat itu lukisan?” sambil menunjuk ke arah lukisan tersebut. Rino hanya tertawa “hahaha... ada-ada lu, hei jadi cewek jangan kepedaan. Dari pada lukis lu mending gua lukis monyet aja” serentak Angga, Roy, dan Dicky ikut tertawa. Dengan menahan rasa malu Catrine pergi dari tempat itu. Di sebuah taman Catrine hanya terdiam dan memikirkan lukisan itu “kalau bukan Rino, lalu siapa yang membuat lukisan itu?” dalam hatinya.
            Dimas yang asik dengan alat musik drumnya, kemudian tergaket tiba-tiba Catrine datang menghampirinya “Dimas, gue mau bicara sama lu!”
Dimas menjawab dengan santainya “mau bicara apa? Gue lagi sibuk, lu ga liat”
“Oh, oke!” Catrine pergi meninggalkan Dimas
Catrine yang begitu terpikat dengan lukisan tersebut, dan rasa penasarannya yang ingin mencari tahu siapa pembuatnya. Akhirnya Catrine mengetahui siapa pembuat lukisan tersebut dia adalah seseorang yang sama sekali tidak pernah terpikirkan di otaknya.

Keesokan harinya ketika Catrine berusaha mencari-cari Dimas, ternyata Dimas sudah menunggu ke hadirannya di taman dengan kolam ikan di belakang sekolahnya. Dimas berkata “ngapain lu kesini?”. Catrine terkaget dengar suara yang berasal dari belakangnya “gue nyari-nyari lu dari tadi, ada yang pengen gue tanya”. Dengan santainya Dimas menjawab “lu pasti pengen nanya lukisan itu kan?”
Catrine terheran-heran “kok lu bisa tau?”.  
“ga penting lu tahu, dari awal gue ketemu sama lu gue ngerasa lu unik, dan gue ga pernah ngerasain hal beda seperti ini. Bagi mereka lu aneh tapi bagi gue lu itu beda, lu itu punya ke istimewaan” Dimas berbalik manatap Catrine penuh harapan.
“istimewa? Istimewa apanya? Gue tuh aneh dengan rambut pirang yang gue miliki” Catrine menjawab dengan tegasnya.
“ya lu beda. Beda dari hati lu, lu melihat diri gue bukan sosok yang istimewa seperti di kalangan wanita pada umumnya dengan kelebihan fisik yang gue miliki. Semakin gue mendekat, lu semakin menjauh. Tapi di sisi lain lu punya hati yang begitu tulus, waktu itu gue sengaja ngikutin lu ke cafe buat janjian sama Roy, pas lu lagi di jalan mau ke cafe, dan lu di situ nolongin orang yang padahal pernah ngejek lu abisan-abisan. Bahkan, lu berani bertaruh nyawa cuma buat nolong tuh orang. Lu juga orangnya ga pernah membalas kejahatan orang lain dengan kejahatan lagi. Gue tertarik sama lu, wajarkan gue suka sama lu”  Dimas yang menatap Catrine semakin tajam dan penuh harapan. Catrine tidak bisa menjawab apapun tubuhnya kaku, tapi hatinya begitu terharu, Catrine pergi meninggalkan Dimas begitu saja di taman.
            Hari demi hari berlalu siang berganti malam, terang berganti gelap, dan benci berubah menjadi rindu. Itulah rasanya cinta yang sedang bergejolak di hati Catrine “apa gue merasakan hal yang sama dengan Dimas?” berkata dalam hatinya. Ketika dering alarm berbunyi Catrine terbangun dengan penuh semangat. Sesampainya di kelas Catrine bertemu dengan Dimas tak ada kata yang terucap dari mereka. Hanya sebuah senyuman manis yang di berikan Catrine untuk Dimas. Dimas pun membalas senyuman manis itu. Entah tanggal berapa mereka meresmikan hari jadi hubungannya, tak ada yang ingat persis. Bagi mereka tanggal bukanlah persoalan, tetapi cinta yang harus di perjuangkan.
            Selain mahir bermain alat musik drum, Dimas juga bisa bermain gitar. Hari-hari mereka berdua di lewati dengan penuh kebahagiaan, tak jarang Catrine dan Dimas bernyanyi bersama. Lagu yang mereka nyanyikan berdua adalah lagu yang menjadi bukti cinta mereka, lagu tersebut berjudul “Tak Lekang Oleh Waktu – Krispatih”. Tapi tak selamanya cinta mereka berjalan dengan mulus, banyak juga kerikil-kerikil tajam yang mengganggu. Ketika mereka di hadapkan dengan sebuah situasi yang begitu rumit, dan mengharuskan cinta mereka berakhir.
            Ketika Catrine dan Dimas dinyatakan lulus dari sekolahnya, Catrine dan Dimas melanjutkan impian mereka masing-masing. Meski mereka tak lagi bersama tapi sebuah jalinan komunikasi terus berjalan dengan baik, melainkan mereka berdua layaknya seperi adik dan kakak.  Catrine dan Dimas sama-sama bekerja, tetapi berbeda tempat. Catrine bertemu dengan sosok lelaki di tempat ia bekerja, lelaki tersebut sangat simpatik kepada Catrine, dan Catrine menceritakan semuanya kepada Dimas mereka memang masih tetap terbuka satu sama lain, tak jarang mereka juga sering curhat pengalaman kerjanya masing-masing. Lelaki tersebut bernama Miko, lelaki dengan penampilan yang modis menjadi daya tarik tersendiri bagi Catrine. Dengan rasa simpatik Miko yang terus menerus kepada Catrine, Catrine pun merasakan hal yang berbeda kepada Miko. Catrine merasa tertarik dengan Miko, tetapi dia masih tidak begitu yakin dengan perasaannya itu. Setiap hari Catrine terus memperhatikan Miko.  Lama-kelaamaan Miko yang awalnya bersimpatik kepada Catrine berubah menjadi bersikap dingin. Catrine sedikit heran, tetapi itu tidak masalah bagi Catrine karena Catrine hanya tertarik saja kepada Miko. Miko bukan sosok yang cocok bagi Catrine dia memang suka menolong orang lain dan humoris, tetapi di sisi lain dia mempunyai sifat sangat pemalas. Catrine tidak suka orang pemalas, Miko juga sering jarang masuk kerja.

Tepatnya tanggal tujuh belas bulan Febuari, ketika Catrine pulang kerja tiba-tiba di rumahnya sudah ramai sekali banyak orang, Catrine bingung dan bertanya-tanya dalam hati. Saat Catrine masuk ke dalam rumah, ia kaget ternyata di sana sedang duduk Dimas, Catrine pun bertanya “Dimas? Lu ngapain kesini, kok ga ngabarin gue dulu si?”. Dimas hanya tersenyum manis. Kemudian mama Rita (ibu Catrine) “Catrine, kamu sudah pulang mandi gih sana pakai kebaya ini!” Catrine yang masih kebingungan,  kemudian lekas pergi untuk mandi. Setelah selesai mandi dengan mengenakan kebaya yang tadi di suruhnya pakai oleh orang tuanya, Catrine pun berjalan keluar menuju ruang tamu rumahnya. “Catrine terlihat begitu cantik dan anggun memakai kebaya itu” kata orang tua Dimas. “Catrine maafkan aku tidak memeberitahu mu dan semuanya terkesan mendadak, aku hanya ingin menepati janjiku sebagai laki-laki. Maukah kau menjadi teman hidup ku sekaligus ibu dari anak-anak ku nanti?” Catrine terdiam sejenak dan kaget dengar perkataannya Dimas, Catrine pun membuka bibirnya sedikit dengan rasa grogi “apakah kamu yakin dengan pilihan mu ini? Kenapa waktu itu kau memutuskan untuk berpisah?”
Dimas menjawab balik pertanyaan Catrine dengan santai “maafkan aku jika waktu itu aku memutuskan untuk kita berpisah, semua itu semata-mata ku lakukan untuk memastikan kamu adalah jodoh ku yang di persiapkan Tuhan, dan aku ga mau hanya sekedar pacaran tapi aku ingin lebih bersama mu Catrine. Aku juga memilih tanggal ini untuk melamar mu sebagai hadiah di ulang tahun mu. Apakah kau mau menerima lamaran ku?”
Tiba-tiba dari sudut matanya Catrine, ia meneteskan air mata dan berkata “aku bersedia jadi istrimu dan ibu dari anak-anak mu nanti”. Semua rasa terharu dan bahagia menjadi satu di sebuah ruang tamu tersebut. “bolehkah saya menyematkan cincin di jari manis kiri mu Catrine?” suara dari ibunya Dimas. Kemudian Catrine dengan senang hati mempersilahkan jari manis kirinya untuk memakai cincin pemberian dari ibu mertuanya. Catrine dengan bahagia mencium tangan dan memeluk calon ibu mertuanya. Segala persiapan dan penentuan tanggal pernikahan di bicarakan. Tanggal 24 September adalah saksi cinta mereka berdua dan pembuktiian Dimas akan cintanya. Dimas berkata kepada Catrine yang sekarang menjadi istrinya bahwa “cinta sejati tidak akan pernah salah, meski hanya persoalan waktu. Aku mencintai mu saat ini, esok, lusa, dan selamanya meski kau tak secantik ini lagi” Kiss....

Selasa, 09 Februari 2016

Chef Dadakan

Guysss kali ini gue mau curhat nih tentanggggggg.......


Dilemanya anak grafika nih L. Mungkin orang awam kalau tau cerita gue ini akan bingung, dan bisa jadi loe tertawa... Biasanya sih kita didepan komputer tetapi entah mengapa seketika kita didepan kompor... Nah dari pada loe penasaran kannn mending loe baca curhatan gue ini...

Sabtu tanggal 30 Januari 2016 materi yang akan di bahas yaitu tentang browsing dan guru KKPI kami mengusulkan ide yang cukup bagus, yaitu :
1.     Mencari dan membuat resep masakan dan minuman di internet, atau
2.    Membuat sebuah kerajianan tangan dengan mengacu pada internet

Namun kelasan gue lebih setuju ide yang pertama yaitu mencari dan membuat resep masakan & minuman dari internet. Oleh karena itu sepakat tanggal 30 Januari 2016 akan dilaksanakan praktek KKPI yaitu masak yang sudah dicari resep makanan & minumannya di internet.

Praktek masak KKPI dibagi menjadi 5 kelompok yang terdiri dari 6 orang. Dalam waktu seminggu yang diberikan sangat dimanfaat sekali untuk kelompok 1 yang terdiri dari :
·         Irah Mahmudah
·         Rosa Ratnawati
·         Regita Elizabeth
·         Sarah Kirana Ayu
·         Stephanie Saquntala
·         Nur Fitria Sabilah
Dalam waktu seminggu tersebut kami berenam berunding untuk mencari resep masakan dan minuman yang cocok untuk kami praktekkan disekolah dan efisien  juga terhadap waktu.

Akhirnya salah satu temen gue ngusulin saran yang cukup bagus yaitu membuat masakan dengan menu “Pecel Sayur”, ya namanya juga kerja kelompok pasti ada aja yang berbeda pendapat. Ada juga salah satu temen gue lagi yang punya usul “kenapa ga masak ayam aja? Dengan berbagai macam perdebatan akhirnya 99% suara terbanyak memilih masak dengan menu “Pecel Sayur” tersebut, ya walaupun 1% suara berbeda pendapat. Namun yang menjadi prioritas  kelompok kami adalah menggambil keputusan dengan suara terbanyak. Tapi kami berenam tetep kompak lohh.

Dan kesepakatan dibuat untuk masak “Pecel Sayur” sebagai makanan inti, minumannya “Wedang Jahe” dan makanan penutupnya “Pisang Keju”. Memilih makanan & minuman tersebut karena lebih efisien dalam hal waktu, harga bahan, praktis, dan pokoknya makanan nusantara itu IS YAHUUUDDDD.....
Untuk kesiapan pada hari Sabtu masing-masing orang di kelompok kami membawa peralatan masak dan bahan-bahan dari rumah yang diperlukan. Dan....

Pada hari Sabtu 30 Januari 2016 tepatnya jam pelajaran kedua kelasan gue mendapat jadwal melakukan praktek masak didepan ruang KKPI. Dari 5 kelompok tersebut membuat masakan yang berbeda-beda. Dikasih waktu selama kurang lebih 80 menit untuk masak sekaligus garnish. Hasil masakan tersebut sebagai tester untuk guru, kelompok lain, dan yang paling terpenting untuk makan bareng kelompok gue Hehe.. sisa waktu yang ada digunakan untuk membersihkan dan merapikan peralatan masak. Dan 1 hal ini yang ga boleh dilewatkan yaitu selfi hahaha mengabadikan momen masak bareng wkwkwk

Suka duka selama kegiatan ini :
  • Perbedaan dalam sebuah kelompok bukan menjadi suatu masalah, tetapi menjadi suatu tantangan untuk kami bisa menjadi satu.
  • Jadi tau dan mengerti gimana rasanya masak, pengalaman baru J
  • Soal Rasa dan tampilan masakan anak grafika dah emang BISA, engga kalah ama anak tabog hahaha....
  • Bisa kerja sama yang baik
  • Seru, asik, jadi chef dadakan pokoknye MUANTEEPPP DEHHHH ! J